Mikrotik Consol

Setelah proses pengkopian file selesai kemudian proses instalasi membutuhkan reboot ulang. Apabila semua proses instalasi tidak mengalami error setelah reboot ulang di layar akan muncul tampilan user login dan password,
Secara default user yang dipakai adalah user admin dengan password yang masih kosong.
Dengan Winbox ini kita bisa mendeteksi System Mikrotik yang sudah di install asalkan masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi MAC address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik.
Kita tinggal pilih MAC address yang sudah terdeteksi dan klik tombol Connect.

[admin@Mikrotik] >
Untuk merubah nama mesin Mikrotik ini, ketik :
[admin@Mikrotik] > system identity set name=mywifi
Lalu konsole berubah menjadi
[admin@mywifi] >
Merubah password mesin Mikrotik, ketikkan password =
[admin@mywifi] > password
old password (ketikkan kosong, jika sebelumnya anda belum mengeset password)
new password : ………(ketikkan password yg baru?)
retype new password :……………. (masukkan sekali lagi passwordnya)
Untuk mematikan mematikan Mikrotik cukup kita ketikkan sbb
[admin@mywifi] > system shutdown
[admin@mywifi] > system reboot (untuk merestart nya)
[admin@mywifi] > system reset (untuk mereset konfigurasi yang sudah kita buat sebelumnya)

Perintah-perintah diatas harus dilakukan pada direktori admin.
Setelah itu anda perlu mengaktifkan kedua LAN Card yang terpasang, dengan contoh perintah di bawah ini :
[admin@mywifi] > interface ethernet enable ether1
[admin@mywifi] > interface ethernet enable ether2
Jika muncul tanda kesalahan, ada dua alasan:
pertama : Ada kemungkinan LAN Card yang terpasang, rusak
kedua : Driver dari LAN Card belum disupport oleh Mikrotik
Untuk Melihat kedua LAN Card yang terpasang(apakah sudah komplit dua), ketikkan………….
[admin@mywifi] > ip address
[admin@mywifi] ip address > interface print (atau perintah tersebut bisa disingkat menjadi” in pr ” )
Lalu tampillah kedua LAN Card, perhatikan konsole diatas menandakan kita sudah berada pada direktori ip address
kemudian kita memberi ip address pada masing-masing LAN Card, dengan perintah/command sebagai berikut :
[admin@mywifi] > ip address
[admin@mywifi] ip address > add interface=ether1 address=172.16.0.254/24
[admin@mywifi] ip address > add interface=ether2 address=192.168.1.254/24
Untuk mengetahui hasilnya ketikkan:
[admin@mywifi] ip address > print
Lalu kita mengisi ip address gateway dari LAN Card yang pertama, yakni dimana kita mendapat akses internet
[admin@mywifi] > ip route add gateway=192.168.1.1
Selanjutnya kita mengisi ip address DNS, isikan sesuai rekomendasi dari ISP anda,
[admin@mywifi] > ip dns set primary-dns=202.134.1.7
admin@mywifi] > ip dns set secondary-dns=202.134.0.155
[admin@mywifi] > ip dns set allow-remote-request=yes

Tapi semua komputer client, pada setting IP Address nya diisi kolom DNS primary, dengan IP Address nya Router Mikrotik, untuk secondary DNS nya biarkan saja kosong. Perhatikan pula gambar diatas apabila kita salah dalam mengetikkan perintah, maka akan muncul peringatan “no such argument”.

Selanjutnya kita mengeset agar mesin Mikrotik kita bisa menjadi router
[admin@mywifi] > ip firewall nat
[admin@mywifi] ip firewall nat> add chain=srcnat arc-address=192.168.1.0/24 out-interface=ether1 action=masquerade
Kita lihat hasilnya
[admin@mywifi] ip firewall nat> print

Lalu kita mengisi ip address gateway dari LAN Card yang pertama, yakni dimana kita mendapat akses internet
[admin@mywifi] > ip route add gateway=192.168.1.1
Selanjutnya kita mengisi ip address DNS, isikan sesuai rekomendasi dari ISP anda,
[admin@mywifi] > ip dns set primary-dns=202.134.1.7
admin@mywifi] > ip dns set secondary-dns=202.134.0.155

Agar semua komputer client dalam LAN bisa lebih cepat browsing internet dengan cukup mengambil cache DNS pada router Mikrotik, jadi komputer client tidak berlu jauh-jauh meresolve DNS pada Server DNS ISP, maka Router Mikrotik perlu diset agar bisa melakukan penyimpanan cache DNS
[admin@mywifi] > ip dns set allow-remote-request=yes

Tapi semua komputer client, pada setting IP Address nya diisi kolom DNS primary, dengan IP Address nya Router Mikrotik, untuk secondary DNS nya biarkan saja kosong. Perhatikan pula gambar diatas apabila kita salah dalam mengetikkan perintah, maka akan muncul peringatan “no such argument”.

Selanjutnya kita mengeset agar mesin Mikrotik kita bisa menjadi router
[admin@mywifi] > ip firewall nat
[admin@mywifi] ip firewall nat> add chain=srcnat arc-address=192.168.1.0/24 out-interface=ether1 action=masquerade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar