Jakarta – Meskipun produknya Bill Gates sudah merajai pasar software di Indonesia, namun ada satu yang belum mampu dikalahkan Microsoft.
Pusat riset. Ya, Microsoft belum punya jumlah pusat riset sebanyak pusat yang dimiliki untuk mengembangkan software kode terbuka Open Source di Indonesia.
Demikian dikatakan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman usai acara Kuliah Umum dengan Bill Gate, di JCC, Jakarta, Jumat (9/5/2008).
“Open source jalan di tempat, tidak juga. Tadi Bill Gate bilang punya lima reserch center di Indonesia, kita untuk Open Source punya 12 di perguruan tinggi,” cetusnya.
Mengenai perseteruan antara produk Open Source dan produk proprietary Microsoft, Kusmayanto berpendapat, keduanya saat ini sebaiknya tidak dalam posisi diadu. Justru saling dimanfaatkan.
“Antara Open Source dan Microsoft dua-duanya koefesien, dua-duanya bisa jalan bareng, jangan dibenturkan,” seru mantan rektor ITB ini.
Ia mencontohkan, proses pengembangan Open Source dan penggunaan Microsoft bisa berjalan dengan baik, seperti yang telah dikembangkan di salah satu proyeknya di Bandung.
“Yaitu menggabungkan penggunaan Open source dan Microsoft di SMA,” tuturnya mengumpamakan.
Apa pendapat Anda soal kedatangan Bill Gates di Indonesia?sumber : detiknet dan kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar